Selasa, 07 September 2010

Malaysia Vs Indonesia Berunding

Tak pas bila membahas berunding tidak memahami kata bijak J.F Kenedy yang menyatakan dengan tegas “JANGAN TAKUT BERUNDING, dan, JANGAN BERUNDING KARENA TAKUT! Perundingan adalah sebuah salah satu upaya penyeleseaian konflik. Perundingan Malaysia-Indonesia mengenai konflik tapal batas yang tak kunjung selesai akan dihelat 6 September 2010 di Kinibalu.
Semoga perundingan ini dapat terlaksana dengan baik, saya harap demikian. Menurut keyakinan saya perundingan akan sulit dilakukan apabila para pihak tidak seimbang posisi dan kekuatannya. Posisi Indonesia sangatlah kuat untuk masalah-masalah pelanggaran tapal batas yang tak kunjung tuntas di meja perundingan. Jangan hanya dengan masalah yang kausistis seperti yang diungkapkan Dirjen Pengwasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan, Aji Sularso dalam rapat dengan DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2010. Masalah GPS sangatlah tidak berarti dibanding dengan data-data pelanggaran tapal batas. Salah satunya peristiwa Ambalat, yang membuat Jusuf Kalla ketika itu Wapres RI siap meniupkan pluit perang. Kekerasan yang dialami tiga petugas DKP.
Saya sangat heran dengan pikiran Induksi para pejabat kita. Kenapa perundingan selalu saja dikaitkan dengan perang? Kenapa tidak PD akan perundingan. Dari, segi substansi Indonesia diposisi yang kuat karena pada 2008 Mahkamah Internasional menganggap peta laut tahun 1979–selama ini menjadi acuan Malaysia–tidak sah. Seriuslah mengajak Malaysia berunding!!!
Para pendiri NKRI ini tak pernah gentar untuk bertindak tegas akan kedaulatan RI. Mereka tak takut dengan kata-kata perang. Berunding dan perang sudah biasa dengan Belanda meskipun sebagian milisia hanya menggunakan bambu runcing. Masih ingatkah perundingan Roem-Roijen, Meja Bundar dan linggar jati. Upaya kerasnya dalam berdiplomasi mengantarkan Indonesia dalam ruang kemerdekaan. Semua berimplikasi pada perang. Mari kita lihat penjelasan Menkominfo Tifatul Sembiring menyikapi para twep tentang ketegasan sikap Indonesia terhadap Malaysia. Berikut pernyataannya:
  • Satu contoh sekitar th 90′an, kapal pesiar ‘Lucitania expressio’ dg penumpang mhs portugal akan tabur bunga di laut lepas pantai Dili
  • AL RI menghadang dan mengancam akan menembak kapal tsb. 30 menit ketegangan, kapal belok arah ke australia. Tdk 1 butir pelurupun meletus
  • Dua pekan setelah itu mabes AL merilis cost penghadangan kapal portugal tsb rp 2 milyar, jumlah yg sangat besar waktu itu.
  • USA, era Clinton, budget pemerintah surplus USD 800 milyar. Di era Bush defisit USD 800 milyar. Hampir USD 2 trilyun dipakai perang Iraq
  • Perang menguras sgl potensi: ekonomi, mental, pikiran, sosial, politik. Perlu pertimbangan matang. Jangan pernah takut u/ berperang.
  • USA skrg mengalami krisis keuangan dan ekonomi terparah, demi ambisi politik george bush dan kelompoknya. Semua itu uang rakyat Amerika.
Untuk membela kedaulatan rakyat saja masih berpikir dengan uang. Defisit APBN Rp. 200 trilyun lah. Sebuah pernyataan yang akan melemahkan mental para perunding kita. Kalah sebelum berperang.

Photos

Video

Senin, 06 September 2010


wkwkwk, right
i like it

stupid blog

http://indonbodoh.blogspot.com
isi blognya benar benar seperti barang rongsokan
benar benar melecehkan, sama sekali tidak ada kata kata terpuji

Selasa, 15 September 2009

Senin, 14 September 2009

malaysia menjelek-jelekkan Indonesia

saya membuka suatu blog yang isinya adalah lagu "Indonesia Raya" yang liriknya diganti dengan kata-kata yang aneh-aneh, seperti INDONESIA TANAH CAIRKU, TANAH TUMPAH MUNTAHKU" kata-kata muntah itukan menjijikan. Padahal, dulu ada yang namanya ASEAN "ASSOCIATION OF SOUTH EASTH ASIAN NATIONS" di ASEAN ada negara Indonesia juga negara Malaysia, ASEAN itukan kerjasama, mengapa dulu bisa sekarang tidak? apa karena orang-orang dahulu lebih baik??? tapi tidak mungkin, sebenarnya ada orang malaysia yang baik, yang tidak berniat menjelek-jelekkan Indonesia dan mengclaim budaya Indonesia.